25 Februari 2008

Ibu Baru, Cuma Bisa Bikin Sambel, Goreng Tempe, Sayur Bening!!!


Capeee deh! Ibu baru yang diharapkan bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik, eh ternyata nggak jago masak. Apakah ini tidak dipertimbangkan bapak sebelum menyunting dia? Atau jangan-jangan bapak salah embat anak orang? Ah, atau mungkin perempuan yang kini kupanggil ‘ibu’ itu cuman ngandalin kelihaian rayunya. Ah, dia kan lulusan hukum. Bermain kata-kata udah jadi keahliannya. Dan...siapa tahu bapakku emang udah kena getahnya.

Bayangin! Ibu baruku ini nggak bisa masak. Kemampuan kokinya standar banget. Cuman bisa masak nasi, goreng tahu tempe kerupuk, bikin sayur bening, ngulek sambel, dan yang paling gampang en semua bisa adalah masak mie. Selebihnya, misalnya makanan yang berbumbu aneka ragam atau racikannya kompleks, ibu baruku NGGAK BISA!

Selain itu, dia juga paling ringan menyebut kata ‘makan’. Suruhannya, perintahnya, dan ajakannya yang paling amat sering kami dengar adalah: suruhan untuk makan. Kebayang nggak sih, tiap saat kerjaan cuman makan dan makan. Dan, hal ini memang tidak aneh, sebab ibu baruku ini memang dulunya manjanya minta ampuuun. Malas mengerjakan tugas-tugas rumah. Ia lebih suka main perintah. Orang-orang di rumahnya pun sudah maklum kalau dia adalah tuan putri yang mesti dilayani. Dia jarang masuk dapur. Dia jarang mencuci pakaian sendiri. Semua kebutuhannya, saudara-saudaranya yang memenuhi. Ah, dasar malas!

Ingin menyalahkan bapak, sudah amat sangat terlambat. Ingin menyalahkan perempuan yang sebaya dengan kakakku yang pertama itu, sudah amat sangat telat. Mau bilang apa. Dia kini berstatus ibu baru kami. Masih hijau dalam urusan rumah tangga. Butuh banyak pengalaman. Perlu banyak belajar. Dan, aku tidak ingin mencegah seseorang untuk belajar.

Daripada berkeluh kesah tak jelas, sibuk nyari kambing hitam, mendingan sang ibu baru aku kasih kesempatan untuk melaksanakan ‘tugas suci’nya sebagai ibu rumah tangga. Semoga aja dia nggak kapok jadi istri seorang mantan Kepala Depag Lotim yang dulu dikejar-kejarnya. Semoga aja cintanya nggak pudar pada bapakku hanya gara-gara bapakku sekarang udah jadi pensiunan.

Harapanku nggak muluk-muluk amat kan???


Malam rabu, dua hari lagi balik ke surabaya...

0 comments: