29 Mei 2008

Seandainya Anakku Menang Millionaire...

Itulah kata yang sering terucap dari bibir ibuku tiap kali kami nonton mega kuis yang dibawakan oleh Tantowi Yahya itu. Termasuk acara favorit keluargaku saban malam minggu. Kami akan berlomba-lomba untuk menebak jawabannya. Ikut tegang, harap-harap cemas, deg-degan, gembira, dan melenguh panjang. Seolah-olah kami larut dalam acara berhadiah satu milyar itu.

Jujur, aku suka kuis ini. Soal-soalnya menantang. Bukan aku saja yang bangga jika tebakan jawabanku benar. Kakak adik, bapak, dan ibuku pun akan ikut senang. Apalagi jika peserta kuisnya mampu menembus level 32 juta atau bahkan bisa meraih setengah milyar – plus aku ikutan pula menebak dan benar – maka, judul tulisan inilah yang akan dilontarkan oleh ibuku.

Lagi-lagi ibuku...

Perempuan yang aku yakini, sangat makbul doanya. Perempuan yang dibawah telapak kakinya terdapat surga. Perempuan yang amat sangat berarti bagiku. Perempuan yang setelah dia tiada, bagiku langit seolah-olah runtuh.

Beliau, ibuku, berharap sekali suatu ketika nanti aku bisa ikutan Who Wants To Be A Millionaire dan menang, tentu saja. Hadiahnya yang berupa uang itu pun akan aku serahkan ke ibu untuk biayanya naik haji ke Tanah Suci. Itu asanya.

Naik haji dengan duit hadiah kuis...

Betapa aku berandai-andai, jikalau itu bisa terwujud. Pasti ibuku senang. Dan kegembiraan itulah yang ingin aku persembahkan pada beliau. Meski itu masih belum seberapa dibandingkan dengan pengorbanan beliau sebagai seorang ibu. Yang penting sudah mencoba untuk berbakti.

Semua tinggallah mimpi...

Meski Who Wants To Be A Millionaire sudah tutup layar dan kuis-kuis sejenisnya masih banyak berseliweran di layar kaca, namun semua tinggal asa. Orang yang kucitakan akan kupersembahkan hadiah itu padanya – seandainya aku ikutan dan menang – kini sudah tiada. Titel hajjah pun belum terpasang. Duluan terbenam dalam tanah.

Tapi, syukur Alhamdulillah... beliau sudah di-haji-badal-kan oleh bapak. Semoga purna rukun Islam beliau. Hanya itu pintaku pada Yang Maha Pencinta hamba-hambaNya yang beriman...


Surabaya, 28 Mei 2008

2 comments:

en_me mengatakan...

salam dari seberang.. very sad story

antonius mengatakan...

wah halaman yang baik serta aktikel yang bagus dan bermanfaat. ditunggu postingan berikutnya yaa ..salam